Menghadapi Penyesalan: Melewatkan Peluang
slug
menghadapi-penyesalan-melewatkan-peluang
date
Oct 22, 2024
status
Published
tags
Investasi
Diary
summary
type
Post
Sering kali, saya membuat keputusan untuk menjual saham dengan cepat, padahal saya tahu bahwa menunggu dan bersabar bisa memberikan hasil yang jauh lebih baik. Kesalahan ini sudah terjadi dua kali, dan setiap kali, penyesalan datang bersamaan dengan munculnya sifat greedy yang memenuhi pikiran saya dengan pertanyaan: "Kenapa saya begitu terburu-buru menjual?"
Contoh pertama terjadi saat saya memutuskan untuk menjual saham INCO di harga 4200, padahal target saya adalah 4500. Saya tahu harga komoditas nikel sedang naik dan saham INCO berpotensi ikut naik. Namun, karena sering memantau pergerakan saham melalui aplikasi RTI, saya merasa panik dan segera menjual. Akibatnya, saya kehilangan potensi keuntungan sekitar 10 juta. Jika saja saya menahan diri untuk tidak terburu-buru, hasilnya bisa jauh lebih baik.
Contoh berikutnya adalah saham BREN. Saya tahu saham ini memiliki peluang pull back ke harga 7500, sedangkan saya membelinya di harga 6850. Namun, lagi-lagi, saya terlalu cepat menjual dan hanya mendapat keuntungan 1 juta, padahal potensi maksimalnya bisa mencapai 8 juta. Rasa penyesalan ini selalu muncul, membuat saya bertanya-tanya, "Kenapa ini bisa terjadi?"
Setiap kali mengalami kejadian seperti ini, saya diingatkan pentingnya bersabar dan menahan diri agar tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan jual saham. Sifat impulsif hanya membuat peluang besar terlewat begitu saja. Semoga kesalahan ini tidak terjadi hingga ke 3 kalinya.