Terima Kasih Bapak, Atas Kehadiran dan Dukungan di Karir Saya.
slug
perjalanan-karir
date
Sep 7, 2024
status
Published
tags
Diary
summary
Perjalanan masuk dunia kerja memang tidak bisa dipungkiri bahwasannya saya bisa mencapai pada titik sekarang ini dimana saya sekarang kerja di PT Freeport Indonesia. Tidak ada sama sekali cita-cita keinginan saya bekerja pada perusahaan tersebut. Saya akan menulis cerita pengalaman saya terkait jenjang karir saya untuk kenangan pada usia muda yang bisa dibaca kembali disaat tua nantinya.
type
Post
Perjalanan masuk dunia kerja memang tidak bisa dipungkiri bahwasannya saya bisa mencapai pada titik sekarang ini dimana saya sekarang kerja di PT Freeport Indonesia. Tidak ada sama sekali cita-cita keinginan saya bekerja pada perusahaan tersebut. Saya akan menulis cerita pengalaman saya terkait jenjang karir saya untuk kenangan pada usia muda yang bisa dibaca kembali disaat tua nantinya.
Beliau adalah bapak saya yang ke-2 pada kehidupan dunia ini ketika saya sedang menitih karir. Fatra Rahmatullah H. adalah sosok yang paling saya kagumi dengan penuh pengalamannya pada dunia mining saya mendapatkan banyak pelajaran dari teknologi radio, wireless, network dll. Bimbingan dari beliau membuat saya bisa menembus pada tahap menjadi Karyawan Tetap di PT Freeport Indonesia. Saya tidak menyangka rezeki saya bisa sampai disini. Terkadang saya juga terharu dengan usaha saya yang pernah saya kerjakan dulu: membuat portfolio, berkenalan dengan dosen untuk membentuk sebuah jaringan agar informasi dari orang sekitar bisa berguna pada diri sendiri maupun yang lain.
Awal kali bertemu adalah disaat saya mendapatkan undangan interview kerja pada sebuah perusahaan swasta tersebut di Indonesia yang dimana ternyata tempat kerja saya di PT Freeport Indonesia. Bapak saya bercerita kepada saya jika menemukan tim untuk bekerja sama sangat sulit, banyak sekali gelombang yang dibuka agar beliau mendapatkan orang yang cocok membantu dalam kegiatan kerja sehari harinya. Saya masih ingat pada saat interview saya sangat blepotan berbahasa inggris baik perkenalan diri, menjelaskan experience, hingga tahapan user interview yang dimana saya terkena marah oleh Manager saya yaitu Elias Daoud. “Fawwaz, saya tidak ingin kamu membaca paper yang telah kamu buat. I just want to test your english fluent or not” saya jawab baik pak, mohon maaf atas keteledoran saya. Cerita dari bapak saya pada sesi akhir wawancara mereka mendiskusikan apakah saya cocok atau tidak.
Pada saat itu manager saya mengatakan mengapa kamu justru menginginkan dia yang tidak punya pengalaman bahkan bahasa inggrisnya dia saja jelek? Pak Fatra justru menjawab dengan seperti ini: “Dia membuat tulisan sebuah kertas yang ditempelkan pada dinding saja bahwasannya dia sudah menyiapkan segala hal ini menurut saya bagus dikarenakan dia sudah menyiapkan apa saja, bagi saya pengalaman dia sangat null experience kariena dia itu fresh graduate. Saya sangat suka jawaban dia ketika apa yang membuat kamu ingin berkarir, Fawwaz bilang sendiri dia suka belajar suatu hal tentang teknologi. Ini yang membuat saya memilih dia ketimbang kandidat lain”. Cerita hal tersebut saya dapatkan ketika saya akan berpisah dengan team saya yang baru. (terharu)
Ada salah satu momen ketika saya akan keluar pada tim kecil saya ini meskipun sampai sekarang masih tetap membantu dalam sisi pekerjaan namun tidak sesering dulu. Bapak pernah curhat jikalau team ini kehilangan sosok orang yang membantu untuk daily activity di kantor dan itu akan membuat load task semakin banyak. Teman saya yaitu Muhammad Hanief Syarafie atau bisa dipanggil Refi, sering sekali merasakan kecapean yang dimana saya bisa tahu dari kondisi tubuhnya (mata, gaya bicara, dll). Bapak juga bilang kalau demi karir saya beliau rela kehilangan “tangan kanan”.
Kilas balik pada masa kuliah saya memang orang mempunyai tipikal suka mengulik apa yang saya sukai pada bidang IT. Ini dibuktikkan saya bisa mendapatkan Silver Medal pada Asean Innovative Science Environmental and Entrepreneur Fair (AISEEF) 2022. Saya yakin pada suatu saat saya bisa mencapai titik dimana saya bisa membeli makanan dan minuman tanpa memperhatikan bill payment tersebut. Saya terlahir dari keluarga sederhana, Ayah saya Satpam dan Ibu saya keluarga Guru Swasta. Saya pernah melihat slip gaji dari ayah dan ibu bahwasannya tidak bisa dikatakan cukup untuk membiayai pendidikan kuliah saya baik di ITS maupun Brawijaya. Saya terkadang sedih bagaimana ketika pada masa itu masalah financial menjadi momok saya untuk harus kuat dan mendapatkan motivasi yang kuat kelak di masa depan bisa dapat tempat nyaman. (bonus foto: 2021 ketika masa gondrong xixixi)
Dari hati terdalam saya ucapkan sangat berterima kasih banyak atas dukungan dan doa kepada saya selama ini. Mohon maaf apabila anakmu ketika kerja terkadang miss communication yang membuat emosi bapak muncul dan saya menyesali mengapa perbuatan tersebut saya lakukan. Saya yakin salah satu kata bapak yang pernah ucapkan kepada saya tentang hal menjadi baik kepada semua orang akan saya ingat ingat sampai titik akhir saya. Sekali lagi bapak, terima kasih sudah hadir dikehidupan saya.
Salam,
McFawwaz