Setiap Langkah adalah Cerita: Pengalaman Mendaki Gunung Pertama Kali
slug
setiap-langkah-adalah-cerita-pengalaman-mendaki-gunung-pertama-kali
date
Sep 8, 2024
status
Published
tags
Hiking
summary
Tulisan perjalanan penuh makna tentang pendakian pertama. Tulisan ini menceritakan bagaimana setiap langkah di jalur pendakian menjadi pengalaman baru yang membuka mata—dari tantangan fisik, keindahan alam yang memukau, hingga momen-momen refleksi di tengah perjalanan.
type
Post
As always apabila saya bermain di suatu tempat yang menemani saya kemana-mana si Refi ntah itu kuliah, kerja, main dll. Sahabat sejati saya ini jarang sekali menolak ajakan saya apabila main ke suatu tempat. Kita memiliki rencana untuk mendaki Gunung Penanggungan yang dimana katanya gunung tersebut cocok buat pemula. Sore hari setelah pulang dari kerja kita melakukan packing peralatan bawaan dari makanan, minuman, alat alat camping kita persiapkan dengan baik mengingat ini adalah perjalanan pertama kali untuk menuju puncak.
— Setelah Isya kami memutuskan perjalanan menuju ke Pos Pendakian registrasi Gunung Penanggungan via Tamiajeng. Perjalanan kami membutuhkan waktu kisaran 2-2.30 jam menggunakan motor kesayangan. Pada saat perjalanan saya ingin membeli bendera Indonesia agar saat di puncak kami bisa melakukan foto dengan gembira menggunakan bendera tersebut. Saya melihat ada bapak-bapak yang berjualan di Jalan Raya dan kami membeli 1 buah bendera tersebut. Sayangnya ketika perjalanan Sahabat saya tidak sengaja menjatuhkan bendera tersebut.
Pukul 21.30 kami telah tiba di Pos Pendaftaran dan kami lupa tidak makan malam dahulu padahal rencana kita apabila sampai tempat tersebut kita harus makan malam agar badan tidak masuk angin dan kondisi tetap terjaga. Sebelum melakukan pendakian ada 1 orang yang tidak pernah kita kenal ternyata orang tersebut adalah warga dari Gresik juga yang dimana akhirnya kita bergabung menjadi 3 orang untuk melakukan pendakian tersebut. Orang tersebut sudah sering sekali melakukan pendakian di Gunung Penanggungan 6-8x kita memutuskan untuk jalan bersama hingga sampai Pos 1.
Sesampai kita tiba di Pos 1 sudah keliatan ternyata cukup berat track dari pos pendaftaran ke Pos 1 mengingat track tersebut dipenuhi bebatuan. melihat suhu pada handphone juga sudah mulai turun membuat kita kedinginan. Kami tidak pernah tau disaat tracking gunung disarankan tidak memakai jaket apabila kondisi suhu disekitar masih nyaman agar badan tidak terlalu berkeringan alias sumpek.
Melanjutkan perjalanan ke Pos 2 yang semakin naik di track pegunungan terasa begitu curam saya tiba tiba dipanggil sama sahabat karib saya kalau dia butuh air mineral. Setelah dia minum air tersebut tiba tiba….. Byurrrrr. Refi memuntahkan cairan yang ada diperut karena masuk angin. Kesalahan pertama kita adalah terburu buru naik karena mengejar waktu padahal komitmen awal kita apabila sudah sampai di Pos Pendaftaran kita makan malam dahulu.
Melihat curamnya track dari Pos 2 ke Pos 3 saya sangat lelah karena perjalanan ini seperti tidak cocok untuk pemula yang dimana kebanyakan orang merekomendasikan tempat tersebut untuk pendakian awal. Ketika saya melanjutkan perjalanan tiba tiba badan aku berkunang kunang dan mencoba istirahat 10-15 menit hingga saya merasa seperti tidur dan bangun bangun agak mendingan.
Kami sepakat untuk memulai perjalanan dari Pos 3 ke Puncak Bayangan. Saya kaget melihat ke atas track sangat sangat curam yang bisa menguras tenaga sekaligus dengkul yang tidak pernah dilatih akan jadi keram, capek, dan sakit apabila terlalu dipaksa. Hingga teman mas X yang bebarengan dengan kita meninggalkan untuk jalan lebih dahulu dikarenakan kita terlalu banyak istirahat.
20 menit setelah istirahat di Pos 3 ternyata butuh beberapa langkah lagi kita sudah sampai Puncak Bayangan. Track ini sangat curam dan harus berhati - hati. Dengkul dan bahu kerasa banget capeknya apalagi aku sama refi ini seperti tidak balance membawa alat dan logistik yang tidak rata. Tidak apa apa ini semua untuk pengalaman kalau mendaki sebisa mungkin ketika membawa tas harus nyaman.
Tibalah di Puncak Bayangan yang sangat ramai oleh orang orang yang memenuhi tempat camp dan pada hari itu juga termasuk sabtu malam minggu pantas banyak sekali orang yang berdatangan memenuhi Gunung Penanggungan via Tretes. Seperti biasa apabila sudah sampai Puncak Bayangan kita mencari tempat untuk mendirikan tenda namun lagi lagi kesalahan kita terburu buru untuk mendirikan tenda ditempat yang menutu saya kurang baik namun masih cukup karena stigma kita melihat banyak orang pasti beberapa tempat sudah penuh.